Madura United Tak Berdaya Hadapi Suporter Polisi

Penonton dan suporter Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bangkalan, saat klub sepak bola itu, menghadapi Madura United FC, Rabu (8/11/2017) malam. Akibat adanya penonton dan suporter berseragam ini, Madura United kembali terancam sanksi PSSI.

MADURAKU.COM – Manajer Madura United FC Haruna Soemitro mengaku tak berdaya menghadapi penonton dan suporter polisi, sehingga ia membiarkan eksodus suporter dan penonton korp Bhayangkara itu, memasuki Stadion Gelora Bangkalan, kendatipun Madura United disanksi Komdis PSSI tanpa suporter dan penonton.

“Kemarin kita dapat denda dari Komisi Disiplin PSSI Rp50 juta, hanya karena dihadiri oleh tidak lebih daripada 20 hingga 30 penonton. Padahal, kala itu, sebenarnya bukan penonton, akan tetapi semua itu adalah unsur panitia pelaksana. Dan anda tahu, seperti apa jumlahnya penonton dari pihak kepolisian yang juga menjadi suporter Bhayangkara FC tadi,” kata Haruna kepada media, seperti dilansir situs mediamadura.com, Rabu (8/11/2017).

Sebelumnya, saat klub sepak bola berjuluk “Laskar Sape Kerrap” itu menjadi Barito Putra di Stadion Gelora Bangkalan pada 5 November 2017, yakni pada pekan ke-32 Liga 1 Indonesia, juga digelar tanpa suporter dan dan penonton, baik dari tim Madura United maupun tim lawan.

Kala itu, panitia dari pihak Madura United yang datang ke stadion terlihat banyak. Komdis PSSI tetap memberikan sanksi.

Sementara itu, pada laga melawan Bhayangkara FC, Rabu (8/11/2017) malam, aparat kepolisian mengerubungi Stadion Gelora Bangkalan, baik di dalam maupun di luar stadion. Bahkan hingga ke ruang ganti pemain Madura United juga dipenuhi dengan petugas.

“Hari ini ada tim tamu yang menggunakan seragam. Yang itu jelas-jelas yang saya katakan suporter berseragam,” ungkap Haruna.

Sementara, suporter tuan rumah tak satu pun menampakkan batang hidungnya di dalam stadion karena menghargai Madura United yang sedang menjalani sanksi Komdis PSSI.

Petugas polisi memenuhi lorong ruang ganti pemain Madura United FC di Stadion Gelora Bangkalan, Madura. Pengamanan terlihat ektra ketat, meski laga tanding antara Madura United kontra Bhayangkara FC tanpa penonton dan suporter, seperti sanksi yang telah ditetapkan Komdis PSSI.

Tidak bisa mendukung langsung perjuangan Fabiano Beltrame dkk. suporter Madura Bersatu mengagendakan nonton bareng di luar stadion. Namun, tidak jadi digelar, karena diusir aparat polisi dengan dalih untuk ketenangan pertandingan. “Tiba-tiba suporter kami diusir dari lingkungan stadion yang sudah mempersiapkan nobar,” kata Haruna menyesalkan.

Sementara, polisi yang masuk ke dalam stadion, bukan hanya nonton, akan tetapi juga berteriak-teriak memberikan dukungan, hingga terdengar jelas di rekaman suara tayangan televisi.

“Apakah kemudian hari ini panitia melakukan kesalahan karena dihadiri begitu banyak (suporter berseragam), bahkan di tribun VIP Anda tahu, ada seseorang yang dukung tidak boleh masuk di dalam lingkungan stadion, tetapi hari ini dia teriak-teriak mengendalikan tim ini melakukan komando dari atas tribun dan kemudian dengan bebasnya melakukan seperti itu,” ujar Haruna.

“Saya pastikan dan saya jamin bahwa Komisi Disiplin akan memberi denda lagi yang lebih besar. Tiga kartu merah sudah pasti didenda, berlangsung dengan seperti itu, dan kehadiran suporter-suporter berseragam dan tidak berseragam yang mengaku aparat yang harus sudah menjadi catatan kita. Inilah kriminalisasi sepak bola,” pungkas Haruna. (MADURAKU.COM-1)

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.