
Petugas polisi memenuhi lorong ruang ganti pemain Madura United FC di Stadion Gelora Bangkalan, Madura. Pengamanan terlihat ektra ketat, meski laga tanding antara Madura United kontra Bhayangkara FC tanpa penonton dan suporter, seperti sanksi yang telah ditetapkan Komdis PSSI.
MADURAKU.COM – Manajer Madura United Haruna Soemitro mengucapkan kalimat sarkasme kepada Bhayangkara FC yang secara matematis sudah menjadi juara Liga 1 2017. Ia menilai Bhayangkara FC juara di kompetisi lelucon.
Bhayangkara FC berhak meraih gelar juara usai mengalahkan Madura United dengan skor 3-1 di Stadion Bangkalan, Rabu (8/11). Kemenangan ini membuat The Guardian mengoleksi 68 poin atau unggul tiga poin dari rival terdekatnya Bali United.
Meski kedua tim masih menyisakan satu pertandingan, namun Bhayangkara FC pantas menjadi juara karena unggul secara head to head.
Selepas pertandingan, Haruna Soemitro mengucapkan selamat sekaligus menyindir Bhayangkara FC yang hadir ke Bangkalan layaknya tuan rumah.
“Selamat atas Bhayangkara FC yang sudah menjadi juara “Kompetisi Guyonan”. Dalam bahasa Jawa, gojekan artinya guyonan,” kata Haruna seperti dikutip dari situs resmi klub itu.
Haruna juga meluapkan uneg-unegnya terhadap kejanggalan yang kerap terjadi di Liga 1. Meski berstatus tanpa penonton, tribun VVIP justru ditempati oleh tamu tim Bhayangkara FC berseragam dan menjelma sebagai suporter.
Sebelumnya, Madura United mendapat sanksi Rp50 juta dari Komite Disiplin PSSI karena masih ada suporter di tribune. Ini terjadi saat melawan Barito Putera.
“Hari ini, kami pasti akan mendapatkan sanksi lagi, karena ada suporter tim tamu berseragam yang duduk di Tribun VVIP. Bahkan, kami juga pasti akan mendapatkan sanksi karena di antara tetamu tersebut terdapat satu orang yang jelas-jelas dilarang datang ke stadion hadir dan memberikan intruksi dari tribun VVIP,” ujarnya.
Haruna juga mengungkapkan sempat mendapat ancaman pencabutan izin pertandingan dari pihak kepolisian meski izin tertulis sudah didapatkan oleh LOC Madura United.
“Bahkan, tadi malam saya mendapatkan ancaman dari seseorang yang tidak saya sebutkan namanya, tentang pencabutan izin pertandingan. Mereka, bahkan meminta jaminan keamanan atas pelaksanaan pertandingan,” tutur Haruna. (MADURAKU.COM-1)