
Petani Sampang, Madura, Jawa Timur
MADURAKU.COM – Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, hingga kini belum menyalurkan bantuan beras cadangan bagi petani yang mengalami gagal panen pada musim panen tahun ini karena masih menunggu hasil verifikasi data di setiap kecamatan.
Kepala Bidang Ketersedian dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkab Sampang Farid Makruf di Sampang, Selasa (31/7/2018), jumlah total beras yang disediakan pemerintah 20 ton.
“Beras sebanyak 20 ton ini khusus untuk membantu masyarakat yang mengalami gagal panen akibat kekeringan,” ujar dia.
Lambatnya pendistribusian bantuan beras untuk petani yang gagal panen itu, karena masih menunggu data hasil verifikasi dari masing-masing kecamatan di Pamekasan.
Ia menjelaskan proses penyaluran bantuan beras cadangan berdasarkam usulan pihak kecamatan dan berdasarkan hasil pendataan di lapangan.
“Sudah ada empat kecamatan usulan bantuan yang masuk ke DKP Pemkab Sampang yang saat ini masih kami lakukan verifikasi,” katanya.
Dia menjelaskan setiap keluarga petani yang gagal penen bisa mendapatkan bantuan beras 10 kilogram.
Petani yang berhak menerima bantuan itu hanya mereka yang mengalami gagal penen yang tergolong kurang mampu, sedangkan petani yang masuk kategori mampu tidak berhak.
Pemberian bantuan beras untuk meringankan beban hidup mereka serta sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah kepada masyarakat.
“Kami belum bisa memastikan kapan verifikasi penerima selesai dan penyaluran bantuan dapat dilaksanakan, mungkin dalam waktu dekat ini, masih menunggu verifikasi selesai,” katanya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang, puncak kemarau tahun ini diprediksi pada Agustus hingga September.
Namun, dampak kekeringan mulai dirasakan masyarakat di 42 desa. Puluhan desa itu tersebar di Kecamatan Kota Sampang dan beberapa kecamatan wilayah pantai utara (pantura) kini mulai dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih.
Di Kecamatan Kota Sampang kekeringan terjadi di Desa Panggung dan Pengelen. Selain itu lima desa di Kecamatan Robatal. Masing-masing enam desa di Kecamatan Banyuates dan Karang Penang, 11 desa di Kecamatan Sokobanah, empat desa di Kecamatan Ketapang, dan delapan desa lainnya.
Lahan pertanian berupa tanaman jagung dan padi dengan sistem sawah irigasi banyak yang mati.
“Sumur-sumur milik warga juga mulai mengering, karena sumber mata airnya mati dan ini sudah biasa terjadi pada musim kemarau seperti sekarang ini,” kata Kepala BPBD Pemkab Sampang Anang Djoenaidi. (MADURAKU.COM)
Baca Juga Berita Lainnya: