MADURAKU.COM – Husairi (28), warga Dusun Laeran, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, harus berurusan dengan Polres Sumenep karena membawa mobil bodong, Sabtu (22/12/2018).
Lelaki berstatus guru honorer tersebut diduga tanpa hak membawa, memiliki, menyimpan kendaraan bermotor (mobil) tanpa dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah dan patut diduga hasil kejahatan.
“Yang bersangkutan ditangkap di pinggir Jalan Raya Pragaan, Kecamatan Pragaan sekitar pukul 18.00 WIB,” ujar Kabag Humas Polres Sumenep AKP Moh Heri kepada wartawan di Sumenep, Minggu (23/12/2018).
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa 1 (satu) unit mobil merek Toyota Avanza warna abu-abu metalik tahun 2011, Nopol M 1989 P, Noka MHFM1BA3JBK330281, Nosin DH-764496.
“Selain itu juga ada STNK yang diduga palsu, BPKB diduga palsu, dan dua lembar faktur pembelian juga diduga palsu,” jelasnya.
Dari hasil introgasi polisi, sambung Heri, tersangka membeli mobil tersebut seharga Rp 38 juta, namun tanpa dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah, hanya dilengkapi dengan STNK saja.
Selang tiga bulan kemudian, tersangka meminta seseorang bernama Sunarto untuk mengurus STNK dan BPKB tersebut dengan membayar Rp 17 juta.
“Tapi setelah dilakukan pengecekan terhadap STNK dan BPKB yang dimiliki oleh tersangka, ternyata STNK dan BPKB tersebut diduga palsu,” tandas Heri.
Saat ini, tersangka sudah ditahan. Sementara kasus tersebut tengah dalam pengembangan Polres Sumenep. Sebab, dari pengakuan tersangka, ia membeli mobil tersebut kepada warga asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (MADURAKU.COM)
MADURAKU.COM 