
Kericuhan di GOR Indor Sampang, Madura, Jawa Timur.
MADURAKU.COM – Saksi yang mengamuk dan membikin kegaduhan saat rekapitulasi tingkat kabupaten yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis (2/5/2019) malam dari pihak Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Mereka memprotes karena menurutnya ada unsur kecurangan,” kata Komisioner KPU Sampang Faidi kepada wartawan per telepon, Jumat (3/5/2019) pagi.
Data perolehan suara Prabowo-Sandi yang dibacakan oleh PPK Kedungdung tidak sama dengan data yang dipegang saksi. Kala itu, saksi Prabowo-Sandi memprotes KPU meminta agar mencocokkan kembali C1 plano di Kecamatan Kedungdung karena diduga hasil rekapitulasi suara terjadi banyak kecurangan.
Interupsi bermunculaan saat pembacaan rekapitulasi formulir DA1 atau kertas hasil rekapitulasi suara Kecamatan Kedungdung untuk Pilpres ada perbedaan perolehan hasil suara di Desa Ombul dan Desa Pajeruan.
“Ini permainan apa, lebih baik kita membuka C1 demi asas keadilan bisa terungkap,” ujar Fauzan Adima saksi Partai Gerindra pengusung Prabowo-Sandi.
Fauzan mengatakan, pihaknya menolak jika rekapitulasi PPK Kedungdung disahkan oleh KPU Sampang karena dianggap cacat secara hukum.
Lalu seorang saksi lain maju dan langsung menendang kursi. Situasi semakin memanas, setelah polisi mengamankan para saksi yang dianggap sebagai provokator dan penyebab terjadinya kericuhan di forum rapat pleno terbuka itu.
Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman menjelaskan, pihaknya sengaja mengamankan kedua orang tersebut demi menjaga stabilitas situasi agar tetap kondusif.
“Apabila yang bersangkutan tetap berada di dalam gedung saat proses rekapitulasi, maka bisa memicu terjadinya keributan, makanya diamankan dan kita bawa ke Mapolres untuk dimintai keterangan,” kata kapolres, menjelaskan. (MADURAKU.COM)